Butuh 6 Pekan Untuk Rampungkan Ilustrasi Satu Komik Marvel

Jakarta

Bekerja dengan sebuah perusahaan internasionial berskala besar seperti Marvel ternyata tak membuat Ario, Jessica, Miralti dan Rhoald kerepotan. Empat ilustrator asal Indonesia itu ternyata sanggup mengikuti kecepatan kerja perusahaan komik tersebut.

Tiba mengenakan busana gelap yang cukup seragam, Ario, Jessica, Miralti dan Rhoald ngobrol bareng awak media dan para mahasiswa Universitas Bina Nusantara di acara Marvel Creative Day Out yang digelar di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat pada Kamis (7/4/2016). Keempat ilustrator Marvel itu menjelaskan detail mengenai proses pembuatan komik-komik Marvel.

Proses pembuatan komik Marvel dimulai dari pewujudan karakter dan adegan lewat tangan kreatif Ario, yang memilih untuk bekerja secara manual menggunakan pensil dan kertas A4. Setelah mendapatkan konfirmasi dari pihak editor, hasil karya Ario pun diserahkan kepada para ilustrator dan colorist seperti Jessica, Miralti dan Rhoald, dalam bentuk ukuran aslinya, yaitu 11×17 inch.

Dalam proses pewarnaan, Jessica meggunakan software Photosop untuk memproses ilustrasi yang diberikan oleh ‘pencilist’. Sekitar tiga sampai empat kali proses coloring diperlukan hingga bentuk jadi komik berwarna sekelas Marvel tercipta.

“Proses gabungan itu sekitar 4-6 minggu. Waktu deadline untuk colorist lebih cepat, sekitar dua minggu. Jadi saya coloring minimal satu hari dua halaman. Tergantung sih detail-nya kayak gimana. Tergantung teknik pewarnaan juga,” ujar Jessica yang hadir mengenakan kemeja biru kotak-kotak.

Sementara Ario punya cara sendiri untuk menghindari stres karena deadline. Sang ‘pencilist’, yang menganggap rumahnya sebagai sebuah studio, kerap membawa pekerjaannya untuk diselesaikan di tempat-tempat tertentu seperti kafe.

“Biar nggak stres itu kalau bisa selembar sehari. Halaman yang dikerjakan pun bisa berbeda-beda. Kalau agak ribet bisa agak lama sih. Saya selalu mengerjakan secara manual karena ‘gaptek’. Sebenarnya bisa pakai digital, tapi lebih suka coret-coret. Dari kecil hobi gambar pakai pensil, jadi kalo ngerjain manual original page-nya saya simpan. Yang saya kirim ke Marvel itu bentuk soft copy setelah di-scan,” sambung Ario.

Tak jauh berbeda dengan Ario dan Jessica, Miralti dan Rhoald punya deadline tertentu yang harus mereka turuti. Memiliki job desk yang tak jauh berbeda dengan kedua rekannya, Miralti dan Rhoald mengerjakan semuanya secara digital.

“Kita digital jadi pakai software tertentu. Deadline juga nggak jauh beda sekitar 2 minggu,” pungkas Rhoald.

Sumber :

http://m.detik.com/hot/movie/3182550/butuh-6-pekan-untuk-rampungkan-ilustrasi-satu-komik-marvel